Aku mendengar..
Suara ombak menampar cadas pantai
Aku mendengar…
Suara pidato kemerdekaan
di radio, membakar semangat pejuang
Aku mendengar…
Suara gelegar
mesiu meledakkan bukit bukit granit dipegunungan
Aku mendengar
Teriakan orang unjuk rasa memadati jalan protokol
Aku mendengar…
Suara orang orang di parlemen memaksakan pendapat
Aku mendengar suara klakson oto di kemacetan lalu lintas ibukota
Ya Tuhan..
Makna, makna, apa ini….?
Aku juga mendengar
Suara angin semilir disekeliling kita membawa kedamaian
Suara bisikan jangkrik dan gesekan daun di pepohonan
Suara gemericik air dipancuran surau pedesaan
Suara nafas petani di sawah ketika membalik tanah
Begitulah tonil kehidupan
Dari suara ke suara….
Dari makna ke makna…..
Telah kita lintasi,
74 tahun kemerdekaan dengan penuh warna
Betapa kita merasakan nikmatnya kemerdekaan ini
Penuh suara dan makna…..
Ditanah merdeka ini
Kita lahir dan dibuai ibu pertiwi
Dengan selendang nusantara dan alunan tembang ibunda kita dibesarkan
Ditanah merdeka ini tempat kita hidup dan beranak cucu
Ditanah merdeka ini kita bersujud kepada pemilik hidup dan kembali ke pangkuan NYA
Zaman akan selalu berubah
karena keabadian perubahan
Tetapi,
Kesaksian harus tetap di hadirkan
Karena…
Sejarah, tidak boleh menjadi gambar yang buram
Sejarah, tidak boleh dibelok kan karena keperluan kekuasaan
Sejarah, adalah mozaik masa lampau dan
masa kini siap menjadi masa lampau
Kita semua dalam pusaran baru
Saling tuding menuding dalam lingkaran
Seperti komedi badut badut kata penyair jalanan
Anak anak kita adalah saksi di masa depan
Mereka kini asyik dengan dunia milenial yang baru
Dimana batas bangsa nyaris tiada
Jarak menjadi dekat dan waktu menjadi singkat
Buat sebuah peristiwa yang pecah di sudut dunia sana
Karena segera tiba di hadapan kita menjadi berita
Generasi mereka akan memberi kesaksian langkah kita hari ini
Seperti apa kita menggoreskan kebenaran atau kepalsuan tentang sikap hidup
Menjadi pengadilan sejarah tentang moral…
Ingatlah….
Pada mereka kita gantung kan nasib kita dimasa depan
Karena putaran kehidupan akhir nya toh akan tiba pada kita,
membuat kita tak berdaya dan renta
Mereka menjadi pemimpin masa depan bangsa ini
Ketika sejarah bangsa sudah bukan kita menggoreskan nya
Kita hanya menjadi penonton bagaimana mereka memilih jalan
Kalau hari ini rambu rambu menjaga bangsa tidak ditegakkan
Maka sejarah kita akan berubah karena nya
Amanah pendiri bangsa 74 tahun yang lalu tentang dasar negara
Adalah kemutlakan yang tak boleh berganti
Kenapa kita harus meragukannya ?
Sedang monarchi bangsa lain, bisa ber abad abadi
Padahal demokrasi sudah menjadi sendi kebangsaan dimana mana.
Sedang kita,
350 tahun dalam penghayatan penderitaan mengalaminya
Hingga melahirkan kesepakatan bangsa ketika merdeka
Menjadi negara dan bangsa yang satu dari Sabang hingga Merauke.
Ya Allah pemilik segala perlindungan
Yang memperjalankan matahari dari timur ke barat sepanjang masa
Yang merubah malam gulita menjadi siang benderang
Yang menciptakan bejana besar menampung segala doa
Yang melimpahkan bagai hujan segala kebajikan bagi mahlukNYA terkasih
Dengan sepenuh hati kami panjatkan doa kami pada Mu
Lindungi bangsa kami dalam kasih sayang MU
Atas segala mahluk yang Engkau ciptakan
Atas segala tanah air yang Engkau berikan pada kami
Sejak 74 tahun yang lalu
Ya Gusti Allah
Dalam keteduhan rahmatMu
Lindungi bangsa kami dalam kedamaian dan jalan yang Engkau ridhoi……
Jakarta, 16 Agustus 2019
Renungan Suci
Tugu Proklamasi
Hendy Hendriono
MAS TRIP Jatim